BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Motivasi merupakan
kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Motivasi merupakan subyek yang
penting bagi manajer karena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan
melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang yang mempunyai latar
belakang yang berbeda agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan
yang diinginkan organisasi. Motivasi yang ada pada seseorang merupakan kekuatan
pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan
dirinya. Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi, sehingga
banyak ahli telah mencoba untuk mengembangkan berbagai teori dan konsep.
Perkembangan teori
manajemen juga mencakup model-model atau teori-teori motivasi yang
berbeda-beda. Berikut ini akan dibahas salah satu model motivasi yaitu teori
prestasi dari McClelland dan teori pengharapan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Teori
Prestasi dari McClelland
Pada akhir 1940-an, David McClellan
dan rekan rekan bereksperimen dengan Thematic Apperception Test (TAT) sebagai
salah satu cara untuk memeriksa kebutuhan manusia. TAT meminta para karyawan
untuk melihat lukisan dan menulis cerita tentang apa yang mereka lihat. Cerita
itu selanjutnya dianalisis isinya untuk mengetahui tema tema yang menunjukkan
kebutuhan individual. Dari penelitian ini, McClelland mengidentifikasikan 3
macam kebutuhan yang merupakan titik pusat pendekatannya terhadap motivasi.
Kebutuhan berprestasi merupakan keinginan untuk melakukan sesuatu dengan lebih
baik dan efisien, memecahkan masalah, mengutamakan tugas tugas yang kompleks.
Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan untuk mengendalikan orang lain,
mempengaruhi perilaku mereka, menjadi bertanggung jawab bagi mereka. Kebutuhan
berafiliasi adalah keinginan untuk membentuk dan mempertahankan hubungan yang
hangat dan bersahabat dengan orang lain.
David McClelland dan para peneliti lainnya mengemukakan
bahwa ada korelasi positif antara kebutuhan berprestasi dengan prestasi dan sukses
pelaksanaan. McClelland, melalui riset empiriknya, menemukan bahwa para
usahawan, ilmuwan dan professional mempunyai tingkat motivasi prestasi di atas
rata-rata. Motivasi seorang pengusaha tidak semata-mata ingin mencapai
keuntungan demi keuntungan itu sendiri, tetapi dia mempunyai keinginan yang
kuat untuk berprestasi. Keuntungan atau laba hanyalah suatu ukuran sederhana
yang menunjukkan seberapa baik pekerjaan telah dilakukan, tetapi tidak
sepenting tujuan itu sendiri.
McClelland juga menemukan bahwa kebutuhan prestasi
tersebut dapat dikembangkan pada orang dewasa. Orang-orang yang berorientasi
prestasi mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu yang dapat
dikembangkan, yaitu :
- Menyukai pengambilan resiko yang layak sebagai fungsi ketrampilan, bukan kesempatan, menyukai suatu tantangan, dan menginginkan tanggung jawab pribadi bagi hasil-hasil yang dicapai.
- mempunyai kecenderungan untuk menetapkan tujuan-tujuan prestasi yang layak dan menghadapi risiko yang sudah diperhitungkan. Salah satu alasan mengapa banyak perusahaanberpindah ke program Management by objection (MBO) adalah karena adanya korelasi positif antara penetapan tujuan dan tingkat prestasi.
- mempunyai kebutuhan yang kuat akan umpan balik tentang apa yang telah dikerjakannya.
- mempunyai ketrampilan dalam perencanaan jangka panjang dan memiliki kemampuan-kemampuan organisasional.
Melalui program-program pengembangan manajemen, para
manajer dapat mendasarkan pada teori prestasi dari McClelland ini untuk
meningkatkan prestasi kerja para karyawan, karena motivasi berprestasi dapat
diajarkan melalui berbagai bentuk latihan.
Menurut McClelland karakteristik
orang yang berprestasi tinggi (high achievers) memiliki tiga ciri umum yaitu :
(1) sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan
moderat; (2) menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena
upaya-upaya mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, seperti
kemujuran misalnya; dan (3) menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan
kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Dari McClelland dikenal tentang
teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang
menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan
seseorang akan prestasi. Murray
sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi tersebut
sebagai keinginan :“ Melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit.
Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau
ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin,
sesuai kondisi yang berlaku.” Mengatasi kendala-kendala, Menurut McClelland, orang mendapatkan atau selalu
mengembangkan kebutuhan tersebut sebagai suatu hasil dari pengalaman kehidupan
individu. Selain itu, dia mengumpulkan masing masing kebutuhan dengan
serangkaian preferensi karyawan tersendiri. Para manajer didorong untuk
mengakui kekuatan setiap kebutuhan dalam diri mereka sendiri dan dalam diri
orang lain. Usaha selanjutnya dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan
kerja yang tanggap terhadap mereka. Orang yang tinggi dalam kebutuhan
berprestasi, sebagai contoh, mempunyai kemungkinan untuk menempatkan kompetensi
mereka kepada karyawan, mereka mengambil resiko moderat dalam situasi persaingan,
dan mereka mau bekerja sendirian saja. Sebagai hasilnya, seseorang yang tinggi
dalam kebutuhan berprestasi pada umumnya cenderung memiliki karyawan berikut
ini:
- karyawan yang melibatkan tanggung jawab individual untuk hasil yang diperoleh
- karyawan yang melibatkan tujuan yang menantang namun dapat dicapai
- karyawan yang memberikan umpan balik terhadap kinerja
Logikanya manajer efektif dapat
diharapkan akan tinggi dalam kebutuhan berprestasi. Tetapi McClelland
menyimpulkan bahwa keberhasilan dalam manajemen puncak tidak didasarkan pada
suatu perhatian untuk berprestasi individual saja. Ia memerlukan keinginan yang
lebih luas yang juga berkaitan dengan kebutuhan akan kekuasaan dan afiliasi.
Para karyawan yang tinggi kebutuhan akan kekuasaan akan termotivasi untuk
bertindak dengan cara cara yang berdampak jelas pada orang lain dan
peristiwanya. Mereka menikmati dalam mengendalikan situasi dan diakui tanggung
jawabnya. Seseorang yang lebih tinggi kebutuhan kekuasaannya lebih menyukai
karyawan yang melibatkan pengendalian atas orang lain, memiliki dampak pada
orang dan peristiwanya, dan menyebabkan pengakuan dan perhatian publik.
McClelland membedakan 2 bentuk
kebutuhan kekuasaan. Kebutuhan akan kekuasaan “personal” adalah bersifat
eksploitatif dan melibatkan manipulasi demi gratifikasi personal. Tipe
kebutuhan kekuasaan ini tidak akan berhasil dalam manajemen. Sebaliknya,
kebutuhan akan kekuasaan “sosial” merupakan sisi kekuasaan positif. Kebutuhan
ini melibatkan penggunaan kekuasaan dengan cara yang bertanggung jawab secara
sosial, kebutuhan yang diarahkan kepada sasaran kelompok atau tujuan
organisasional bukannya kepada tujuan personal
Orang dengan kebutuhan afiliasi yang
tinggi akan mencari persahabatan, persetujuan sosial, dan memuaskan hubungan
antar personal. Acuan karyawan mereka melibatkan keinginan khusus dalam
karyawan yang melibatkan hubungan antar personal, karyawan yang memberikan
persahabatan, dan membawa persetujuan sosial. McClelland yakin bahwa karyawan
yang tinggi kebutuhan berafiliasinya saja tidak bisa manjadi karyawan yang
baik. Keinginan untuk persetujuan sosial dan persahabatan dapat menyulitkan
pembuatan keputusan manajerial. Eksekutif yang sukses, dalam pandangan
McClelland, kemungkinan memiliki kebutuhan yang tinggi akan kekuasaan sosial
yang lebih besar daripada suatu kebutuhan berafiliasi yang kuat.
1.2 Teori Pengharapan (Expectancy Theory)
Teori pengharapan menyatakan bahwa orang-orang termotivasi bekerja karena ingin
mendapatkan imbalan yang mereka inginkan dan bahwa mereka percaya bahwa mereka
akan mempunyai peluang atau harapan yang masuk akal untuk meraihnya. Teori motivasi ini menyatakan bahwa
orang-orang akan termotivasi bekerja untuk mendapatkan imbalan yang mereka inginkan . Individu diperkirakan akan menjadi pelaksana
dengan prestasi tinggi bila mereka melihat :
- Suatu kemungkinan (probabilitas) tinggi bahwa usaha-usaha merka akan mengarah ke prestasi tinggi
- Suatu probabilitas tinggi bahwa prestasi tinggi akan mengarah ke hasil-hasil yang menguntungkan
- Hasil-hasil tersebut akan menjadi pada keadaan seimbang dan akan menjadi penarik efektif bagi mereka.
Teori pengharapan menyatakan bahwa
perilaku kerja karyawan dapat dijelaskan dengan kenyataan : para karyawan
menentukan berlebih dahulu apa perilaku mereka yang dapat dijalankan dan nilai
yang diperkirakan sebagai hasil-hasil alternatif dari perilakunya.
Menurut Victor Vroom, dikenal sebagai
teori nilai-penghargaan Vroom. Orang dimotivasi untuk bekerja bila mereka: (1)
Mengharapkan usaha-usaha yang ditingkatkan akan mengarahkan ke balas jasa
tertentu. (2) Menilai balas jasa sebagai hasil dari usaha-usaha mereka. Jadi,
dari sudut pandangan manajer, menghasilkan rumusan :
Motivasi = | ![]() |
X | ![]() |
Teori
ini mengandung berbagai kesulitan dalam penerapannya. Tetapi penemuan-penemuan
sejenis lainnya menunjukkan konsistensi dalam hal adanya pengaruh hubungan
sebab-akibat antara pengharapan, prestasi, dan penghargaan (balas jasa)
ekstrensik seperti pengupahan atau kenaikan pangkat.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian, ada korelasi antara
teori prestasi dan teori pengharapan dengan motivasi kerja karena orang-orang
yang berorientasi pada prestasi mempunyai kecenderungan untuk menetapkan
tujuan-tujuan prestasi yang layak dan mereka akan menjadikan prestasi tersebut
sebagai suatu kebutuhan. Sesuai teori dari McClelland yang dikenal dengan teori kebutuhan untuk mencapai prestasi yang menyatakan
bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan
prestasi. Sedangkan teori pengharapan menyatakan bahwa
orang-orang termotivasi bekerja karena ingin mendapatkan imbalan yang mereka inginkan dan
percaya bahwa mereka akan mempunyai peluang atau harapan yang masuk akal untuk
meraihnya.
" terima kasih, tulisannya sangat membantu"
BalasHapusTerimakasih tulisnya sangat membantu
BalasHapusBisa di edit lagi warnanya bikin mata sakit baground hitam ketemu tulisan biru, mohon maaf jika tersinggung semogga bisa di perbaiki lebih baik lagi. TERIMAKASIH :)
BalasHapus